INFOMATIKA
BAB 1
BERPIKIR KOMPUTASIONAL
A. Pola Pikir
1. Konsep Ide atau Gagasan
Daya respons berpikir yang melahirkan imajinasi berupan rancangan solusi terhadap masalah yang dihadapi sebagai hasil pemikiran, baik yang bersifat spontan maupun melalui proses pemikiran yang lama, dikenal dengan ide atau gagasan.
Ide atau gagasan yang dihasilkan dari proses berpikir secara panjang dan matang bisa disebut dengan penalaran. Penalaran dapat memberikan solusi alternatif yang lebih matang. Sebaiknya, ide atau gagasan dapat memberikan manfaat, antara lain:
. Dapat menjadi solusi alternatif pemecahan masalah.
. Memberikan peran aktif dan positif bagi perkembangan diri sendiri dan orang lain.
. Memelahirkan konsep dan dinamika baru dalam hal teknologi, pengetahuan, dan keterampilan.
. Membuat terobosan baru yang dapat membantu masyarakat.
. Mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru.
. Memberikan contoh dan teladan bagi orang lain.
. Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan, agama, dan norma-norma sosial kemasyarakatan.
Otak akan menyimulasikan perbandingan teknik looping yang akan efektif dan mudah diterapkan, serta struktur penyeleksian yang akan digunakan untuk memfilter dan mencetak bilangan ganjil selama looping tersebut.
Simulasi dalam otak tersebut bisa dikategorikan sebagai berpikir logis dan sistematis sehingga memunculkan ide atau gagasan tentang pemecahan masalah, yang kemudian dituangkan dalam bentuk penulisan kode program yang dapat kompilasi. Keberhasilan ide atau gagasan akan diuji setelah dilakukan implementasi.
2.Teknik Memetakan Ide
Komplementasi permasalahan yang ditemui harus diimbangi dengan visualisasi penjabaran ide atau gagasan secara detail, jelas, dan mudah dibaca. Tahapan untuk mengategorikan, menjabarkan dan menggambarkan ide dalam sebuah sistem pemetaan dapat mengacu pada beerapa tahapan berikut.
a. Menentukan pokok permasalahan yang akan dijadikan tema dan ide utama. Tema yang dijadikan sebagai ide atau gagasan dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai berikut.
1. Tema yang bersifat memaparkan sebuah kondisi. Biasanya menggunakan kalimat yang mengandung kata benda, misalnya Indikator Server terkena serangan virus, tolok ukur kali bersih, dan standar pelayanan perhotelen.
2.Tema yang memamparkan alternatif pemecahan masalah.Biasanya diikuti dengan beberapa subtema yang menjelaskan teknik atau makanisme penyelesaiannya .
3.Tema yang menjelaskan komponen pembentuk dari ide yang dijelaskan.biasanya, menggunakan kata benda yang bersifat umum, misalnya komponen mobil,komponen sistem komputer, dan struktur Organisasi perhotelan.
b. Setelah menentukan pokok tema atau ide utamanya, anda harus menjelaskan komponen pendudukannya, yaitu dengan menuliskan subtema yang akan dijadikan elemen penjelasannya.
c. Dari subtema tersebut, kembangkan lagi dengan sub-sub nitem yang mungkin muncul sehingga lebih lengkap dan detail.
d. Rangakaian ide utama dan subtema harus saling terhubung secara logika dan mewakili proses berpikir yang divisualisasikan.
Dengan memvisualisasikan serta memetakan ide-ide dalam otak, dapat memberikan dampak positif seperti berikut.
a. Membuat poin-poin penting dalam ide.
b. Menguraikan secara detail langkah atau tahapan dalam ide tersebut.
c. Menyeimbangkan, menyelaraskan, serta menyinergikan pola kerja otak kanan dan kiri.
d. Memudahkan dalam mengiventarisasi kebutuhan - kebutuhan dalam aktivitas ataupun organisasi.
e. Memperbaiki sistem desain dan urutan struktur organisasi alur bisnis, logika pemrograman, dan lainnya.
f. Menjadi pedoman dalam menentukan penyelesaian masalah sejenisnya.
Langkah-langkah yang harus dilakukan ketika mematahkan ide atau membuat kerangka penjelasan, yaitu sebagai berikut.
a. Menentukan tema untuk yang dijadikan subjek atau judul pengembangan peta.
b. Identifikasi setiaap cabang-cabang yang mungkin ada dalam tema tersebut, seperti kegiatan yang mungkin dilakukan, substrktur organisasi yang dapat dibuat, dan lainnya.
c.Dari subtema tersebut, kembangkan lagi dengan sub-sub item yang mungkin muncul sehingga lebih lengkap dan detail.
3. Konsep Algoritma
Algoritma sebenarnya berasal dari kata ''algorism" yang mengandung pengertian cara membuat metode penyelesaian masalah secara logis, runtut, dan sitematis dalam waktu secepat mungkin. Hal yang disebut dengan algoritma, ada nilai masukan (masalah) kemudian proses seleksi dan analisis, serta diakhiri dengan pengambilan keputusan untuk menampilkan keluaran.
Proses logika yang dinyatakan secara sistematis, rosional, dan logis merupakan karakter utama dari algoritma yang tentunya sangat dipengerti oleh penalaran si pembuatnya.
Algoritma merupakan serangkaian proses atau aturan yang disusun dan diurutkan secara sistematis dan logis untuk menyelesaikan permasalahan. Jenis penalaran dapat dimulai dari hal yang umum kemudian ditarik pada simpulan atau sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar